Sabtu, 23 Oktober 2021

17 Bank Digital yang Lahir dan Berhasil di Tengah Pandemi, Siapa yang Akan Bertahan?


Pertarungan bank digital di Indonesia semakin seru. Akankah semuanya bertahan?

Pandemi yang memaksa banyak orang untuk berdiam diri di rumah dan mengurangi mobilitas ternyata telah menjadi berkah terselubung untuk bisnis perbankan digital. Masyarakat “dipaksa” untuk lebih cepat beradaptasi dengan transaksi online, transaksi elektronik digital, perbankan digital, lebih sedikit uang tunai.

Menurut catatan Bank Indonesia, hingga kuartal III 2021, nilai transaksi perbankan digital tumbuh 46,72%. tahun ke tahun menembus Rp. 28.685 triliun. Otoritas moneter memprediksi, sepanjang tahun 2021 nilai transaksi perbankan digital akan menembus angka Rp39.130 triliun atau tumbuh 43,04% dibandingkan tahun 2020.

Selain perbankan digital yang mendongkrak pamornya akibat pandemi, kehadiran e-wallet juga dinikmati berkah terselubung pandemi. Bank Indonesia mencatat nilai transaksi uang elektronik hingga kuartal III 2021 naik 45,05% year-on-year menjadi Rp209,81 triliun.

Baca juga: Rekening Bank Gratis Terbaik Paling Favorit

Di tahun 2021 saja, ada 7 brand bank digital baru yang diluncurkan ke publik! Ini merupakan rekor, mengingat sejauh ini baru 14 bank digital yang resmi beroperasi dan 3 bank digital yang sudah bersiap meluncurkan layanan.

Berikut daftar bank digital di Indonesia pada tahun 2021:

  1. Jenius – BTPN (2016)
  2. Digibank – DBS Indonesia (2017)
  3. Wokee+ – Bank KB Bukopin (2017)
  4. Permata ME – Bank Permata (2018)
  5. D-Save – Bank Danamon (2019)
  6. Aktif – Bank OCBC NISP (2019)
  7. TMRW – Bank UOB Indonesia (2020)
  8. Bank LINE – Bank KEB Hana (2021)
  9. Jago – Bank Jago (2021)
  10. Blu – BCA Digital (2021)
  11. Octo Savers – Bank CIMB Niaga (2021)
  12. Bank Gerak – MNC Bank (2021)
  13. NeoBank – Bank Neo Niaga (2021)
  14. SeaBank – Grup Laut (2021)
  15. Bank Aladin – Bank Syariah Aladin (OTW)
  16. Hijra Bank – Alami Group (otw)
  17. Buka Rekening Tabungan – Bukalapak dan Standard Chartered Bank (otw)

Terlepas dari nama-nama di atas, bank-bank BUMN tentunya tidak mau kalah. Ada Livin’ nyata oleh Bank Mandiri rebranding Mandiri Online menjadi aplikasi keuangan yang memungkinkan layanan menjadi digital penuh. Mengutip Katadata, 21 Oktober 2021, Bank BNI juga dikabarkan ingin mengakuisisi Bank Mayora dan dikatakan akan mengubahnya menjadi bank digital bekerja sama dengan Sea Ltd. Sementara itu, Bank BRI telah mengharapkan BRI Agro sebagai entitas bank digitalnya. .

Nama-nama di balik bank digital bukanlah lelucon. Ada Jack Ma (Neo Commerce Bank), Jerry Ng (Jago Bank yang juga baru diakuisisi oleh GoJek), Djarum Group (Blu oleh Bank Digital BCA), Sea Group (induk marketplace Shopee) di belakang SeaBank (sebelumnya bernama Bank Kesejahteraan). Economics), DBS Group (bank terbesar di Singapura) di belakang Digibank, UOB (bank terbesar kedua di Singapura) di belakang TMRW, ada LINE Bank lain yang digawangi oleh bank Korea Hana Bank, dan lainnya.

Siapa yang akan bertahan?

Seperti namanya, bank digital menyediakan layanan yang 100% digital. Citra lama dimana ketika berhadapan dengan bank kita harus menyisihkan waktu untuk pergi ke kantor cabang, antrian panjang, dan lain sebagainya, benar-benar hanya tinggal kenangan dengan hadirnya bank digital ini. Semua proses dapat dilakukan di ujung jari. Mulai dari download apps, proses KYC (know your customer) via videocall, hingga pengoperasian akun selanjutnya, Anda tidak perlu kemana-mana (kecuali saat ingin tarik tunai di ATM). Cocok banget buat orang malas dan pemalas, hehe.

Nah, karena masih masa promo, hampir semua bank digital saat ini sepertinya sedang mengalami masa “membakar uang”. Promo-promo digelar secara besar-besaran, seperti promo bebas biaya transfer ke bank lain, gratis biaya admin, hingga penawaran suku bunga deposito yang cukup kompetitif.

Salah satu bankir senior kawakan yang juga tercatat sebagai kapten utama bank swasta terbesar tanah air, Jahja Setiaatmadja, memprediksi, dalam 10 tahun ke depan, setidaknya 3 bank digital akan bertahan. Menurut Jahja, bank digital yang bertahan adalah yang memiliki nasabah aktif. Hal ini karena banyak keuntungan bank digital akan datang dari jumlah transaksi, bukan dari nilai dana yang disimpan oleh nasabah di bank.

Baca juga: Kisah Jahja Setiaatmadja Pusing Karena Tagihan Kartu Kredit

Untuk mendukung transaksi nasabah agar tetap aktif, bank digital dengan ekosistem yang lengkap akan unggul menurut saya. Misalnya jaringan ATM. Bagaimanapun, penarikan tunai itu penting. Orang masih membutuhkan uang tunai sesekali buat jajan di pinggir jalan. Bank digital tidak bisa selamanya “membakar uang” demi iming-iming tarik tunai gratis di ATM milik bank lain.

Jika faktor ini menjadi keunggulan, bisa dikatakan Blu BCA lebih unggul di mana-mana mengingat infrastruktur ATM-nya sudah tersebar di mana-mana. Livin’ milik Bank Mandiri juga bisa unggul di sini mengingat jaringan ATM-nya dan infrastruktur yang lengkap.

Namun, infrastruktur ATM bukan satu-satunya. Bank digital harus mendukung banyak transaksi online tanpa banyak kerumitan dan biaya tambahan. Mulai dari belanja online, top up e-wallet, pembayaran berbagai tagihan dan keperluan rumah tangga, dan lain sebagainya. Sebagian besar pengguna bank digital adalah generasi milenial dan Gen Z yang sudah sangat bergantung dengan segala macam aktivitas dengan internet dan transaksi online. Jadi semakin lengkap jenis transaksi yang bisa dilakukan di aplikasi bank digital, semakin besar ketergantungan nasabah dalam menggunakan layanannya.

Misalnya bisa digunakan untuk berbagai keperluan transaksi, mulai dari pembayaran tagihan rutin, isi ulang apa saja, investasi, belanja online, belanja online langsung, transaksi valas, dukungan kemudahan transaksi di luar negeri, dan lain sebagainya.

Untuk faktor ini, menurut saya yang akan berhasil adalah bank-bank yang memiliki dukungan kuat terhadap ekosistem transaksi online seperti pasar atau dompet elektronik besar. Jika ini yang disebut, maka Bank Jago berpeluang. Bank Jago sudah satu keluarga dengan GoJek dan Tokopedia, dua raksasa tersebut. Selain memfasilitasi investasi di reksa dana ritel. Seabank juga bisa menjadi “ancaman” dengan ketentuan di baliknya pasar Shopee dan Shopee Pay yang menjadi e-wallet nomor satu di Indonesia.

Baca juga: Rekening Bank Digital Gratis Paling Favorit

Selain infrastruktur ATM dan ekosistem pendukung transaksi, fitur pelengkap yang dapat meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan nasabah juga menjadi nilai tambah agar tetap kompetitif. Bank digital yang menyediakan fitur keuangan praktis, bermanfaat, dan berwawasan luas niscaya akan populer lebih lama. Misalnya, fitur seperti pelacak pengeluaran, kemudahan pembukaan rekening dalam rekening untuk keperluan pengelolaan keuangan, dan lain-lain.

Terakhir, faktor keamanan dan kecepatan pelayanan. Namanya bank digital, kalau lambat ya gimana, haha. Hanya menunggu dalam antrean di bank yang memakan banyak waktu. Kalau buka aplikasi ikutan lama ya orang senang juga ya. Selain itu, faktor keamanan juga menjadi masalah mendasar. Hal ini tidak bisa ditawar-tawar lagi dalam bisnis bank yang dilandasi kepercayaan, baik digital maupun konvensional.

Baca juga: Rekening Bank Paling Menguntungkan, Apa Saja?

Sekali ada istirahat, lalu penanganannya tidak ramah pelanggan, sangat mudah bagi pelanggan hari ini untuk pindah ke hati yang lain. Jari Nitijen memberi kesaksian lebih cepat dari kilat di tengah hari, wkk. Secara pribadi, saya sangat senang ada bank digital. Sebagai orang yang malas dan malas, saya merasa sangat dimanjakan dengan hadirnya bank digital yang fitur-fiturnya sangat sesuai dengan kebutuhan saya sehari-hari, heheheh.

Apakah Anda sudah memiliki rekening bank digital? Bank digital mana yang menurut Anda terbaik dan akan bertahan paling lama?

Silakan ikuti dan sukai kami:

follow subscribe - SatuPos.com





Terimakasih sudah membaca artikel 17 Bank Digital yang Lahir dan Berhasil di Tengah Pandemi, Siapa yang Akan Bertahan?

dari SatuPos.com



source https://www.satupos.com/bisnis/17-bank-digital-yang-lahir-dan-berhasil-di-tengah-pandemi-siapa-yang-akan-bertahan/

0 komentar:

Posting Komentar

Dilarang Spam Ya

 

Statistic

SEO Stats powered by MyPagerank.Net
Google Find us on Google+

Pengikut

Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India