Pesona Gunung Papandayan Menjadi Magnet Tersendiri Bagi Wisatawan #WISATA JAWA BARAT - Gunung Papandayan dengan ketinggian 2.665 m dpl (mtr. di permukaan laut) adalah tempat wisata alam yang memikat untuk dikunjungi. Topography lajur pendakiannya benar-benar berteman untuk pendaki pemula. Posisinya gampang dijangkau dari Jakarta, Bandung, dan seputar.
Ada empat kawah menarik di Gunung Papandayan ini: Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk. Dinding kawah Nangklak, misalkan, yang tersisa letusannya pada November 2002 masih nampak, adalah kemunculan alam yang demikian menarik untuk dilihat.
"Ini bukanlah pertama kali saya naik gunung, tetapi ini yang pertama ke Papandayan. Menurut info dari sama-sama pendaki, gunung ini pas untuk pemula, karena lajurnya yang tidak susah," tutur Muhamad Bahrudin, pendaki asal Jakarta.
Papandayan tidak kalah cantik dari gunung-gunung lain. "Tiap gunung, simpan daya tarik berlainan," lebih Bahrudin, belakangan ini.
Pintu masuk Taman Rekreasi Alam Gunung Papandayan.
Ada daya tarik padang bunga edelweis selebar 35 hektar di Tegal Alun dan padang rumput Tegal Panjang berdasar pucuk gunung sisi utara yang susah dilalaikan. Tetapi, untuk memasuk teritori ini, penghujung harus mempunyai surat ijin masuk teritori pelestarian (SIMAKSI) dari BBKSDA Jawa Barat karena teritori cagar alam.
Idealisa Masyrafina, mahasiswa Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, dalam risetnya "Keberagaman Tipe Tumbuhan Bawah di Gunung Papandayan" khususnya sisi Timur, Garut, Jawa Barat menulis, ada 101 tipe tumbuhan bawah dari 34 kerabat yang diketemukan di lima posisi risetnya.
Tipe tumbuhan bawah itu ada yang diberi nama ilat (Cyperus brevifolius), pohpohan (Pilea melastomoides), bubukuan leutik (Strobilanthes involucrate), jukut geblug (Eragrotis nigra), bubukuan gede (Strobilanthes cernua), teklan (Eupatorium riparium), kirinyuh (Austroeupatorium inulifolium), balakaciut (Galinsoga parviflora), dan teklan (Eupatorium riparium). Kecuali peranan ekologi, beberapa macam tumbuhan bawah itu bisa digunakan sebagai bahan pangan, obat, pakan ternak, dan sumber energi alternative.
Tempat parkirkan dan pintu masuk lajur pendakian Gunung Papandayan berdasar kawah.
Untuk satwa liar, ada trenggiling (Manis javanica), kijang (Muntiatus muntjak), surili (Presbytis comata), dan beberapa macam burung seperti punai dan kutilang. Beberapa pribadi macan tutul jawa (Panthera pardus melas) hidup di teritori Gunung Papandayan. Hal yang dibetulkan Panca, ranger yang ditugaskan Balai Besar Pelestarian Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat jaga Papandayan
"Saya pernah saksikan anakan macan tutul pada saat lakukan pengawasan. Takut , dan saya selekasnya pergi," katanya.
Beberapa pendaki melalui lajur di tepi kawah. Ada empat kawah di Gunung Papandayan ini, Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk.
Faksi swasta
Secara administratif, Gunung Papandayan ada di Dusun Simajaya dan Dusun Sakral Harum, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, dan Dusun Neglawangi, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Musibah Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam situs resminya menulis, saat malam hari Agustus 1772, gunung api stratovolcano type A ini pernah erupsi besar dari kawah sentralnya. Awan panas yang dilemparkannya tewaskan nyaris 3000 jiwa dan merusak seputar 40 perkampungan.
Paling akhir, November 2002, erupsi besarnya menyebabkan longsor pada dinding kawah Nangklak. Disamping itu, terjadi banjir di sejauh Sungai Cibereum Gede sampai ke Sungai Cimanuk sepanjang tujuh km.
Berdasar Surat Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor 226/Kpts-II/1990, tanggal 8 Mei 1990, teritori Rimba Gunung Papandayan diputuskan sebagai Cagar Alam (6.807 hektar) dan Taman Rekreasi Alam (225 hektar).
Seorang pendaki membawa juga anaknya saat melalui lajur kawah Papandayan. Topography lajur yang gampang, membuat beberapa pendaki membawa juga keluarganya.
Sementara, dalam Surat Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor SK.984/Menhut-II/2013 mengenai Penentuan Daerah Kesatuan Pengendalian Rimba Pelestarian (KPHK) Guntur-Papandayan yang berada di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut, Jawa Barat disebut, KPHK Guntur-Papandayan mempunyai luasan seputar 15.318 hektar.
Luasan itu meliputi TWA Gunung Guntur (250 hektar), TWA Gunung Papandayan (225 hektar), Cagar Alam Gunung Papandayan (6.807 hektar), TWA Kawah Kamojang (500 hektar), dan Cagar Alam Kawah Kamojang (7.536 hektar).
Khusus TWA Gunung Papandayan, pengendaliannya sekarang ini dikasih ke PT. Asri Cantik Lestari. Berdasar keputusan Kepala Tubuh Pengaturan Penanaman Modal (An. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan) No. 1/1/IUPSWA/PMDN/2016, ijin usaha pendayagunaan fasilitas rekreasi alam (IUPSWA) sudah diberi dengan daerah urus selebar 92,87 hektar.
Ini adalah zone pemulihan ekosistem Gunung Papandayan yang diatur BBKSDA Jawa Barat. Pucuk paling tinggi Papandayan yang dengan status Cagar Alam nampak dari terlalu jauh.
Asep Eka Peryoga, pengunjung dari Bandung menjelaskan Papandayan sekarang banyak pengubahan. Saat ini, semua lebih gampang. Fasilitas dan prasana, seperti tempat parkirkan, warung penjual logistik, sampai kamar mandi berada di setiap pos pengamanan.
"Mendaki Papandayan lebih gampang. Persoalan sampah juga, mulai terselesaikan. Kami diingatkan petugas menjaga, supaya tidak menempatkannya di sembarangan tempat."
Peryoga menambah, pengendalian Papandayan sekarang ini memang lebih bagus. "Tetapi, hal itu berpengaruh pada naiknya harga ticket yang perlu dibayarkan pengunjung," sambungnya.
Seorang pendaki berjalan antara tangkai pohon-pohon yang okoh berdiri. Teritori rimba mati jadi saksi gelap dahsyatnya letusan Gunung Papandayan, November 2002 kemarin.
Pengunjung
Dalam 2 tahun paling akhir, jumlah pengunjung Gunung Papandayan, berdasarkan keterangan Panca, ada kecondongan turun. Berdasar catatannya, di 2015, ada sepuluh ribu pengunjung dalam satu minggu. "Itu jumlah pengunjung yang bermalam, tidak terhitung yang cuman tiba lalu pulang. Saat ini seputar seribu orang /minggu," terangnya di Pos 9 yang kerap disebutkan Pos Ghober Hoet.
Menurut Panca, naiknya harga ticket masuk yang awalannya 10 ribu Rupiah, memang berpengaruh dalam jumlah pengunjung. Saat ini, pengunjung harus bayar 20 ribu Rupiah pada hari kerja dan 30 ribu Rupiah saat hari liburan. Jika akan bermalam dan membangun tenda, harus bayar kembali lagi sejumlah 35.000 Rupiah. "Itu belum terhitung ongkos parkirkan kendaraan, sejumlah Rp17.000 untuk roda dua dan Rp35.000 untuk roda empat," terangnya.
Bagaimana efeknya pada beberapa pedagang? Hadid, yang buka lapak untuk kepentingan logistik pendaki menjelaskan, awalnya ia dapat memperoleh pendapatan Rp1,5 juta dalam 3 hari. Sekarang, cuman Rp300 ribu rupiah setiap harinya.
"Dahulu ramai pengunjung, ditambah musim liburan. Bahkan juga yang bermalam banyak juga. Saat ini tidak begitu," katanya.
Untuk penuhi keperluan keluarganya, Hadid juga buka layanan porter untuk beberapa pendaki. Dari jasanya itu, dia memperoleh tambahan pendapatan. "Biayanya Rp300 ribu untuk antar-jemput pendaki," pungkasnya.
Baca Juga : Viva99 Situs Judi Slot Online Terpercaya Di Indonesia